Halaman

Rabu, 20 Maret 2013

Jaran Bodhag





Salah satu kesenian tradisional Kota Probolinggo adalah Jaran Bodhag. Dalam terminologi Bahasa Madura “Jeren/Jaran” berarti Kuda, sedangkan  “Budheg/Bodhag” berarti Wadah Nasi. Jaran Bodhag mulai muncul dan dikenal oleh masyarakat Kota Probolinggo sejak jaman awal kemerdekaan. Salah satu sumber menerangkan bahwa Jaran Bodhag merupakan kesenian turunan (hybrid) dari kesenian yang ada sebelumnya, yaitu Jaranan Kencak. Namun Jaran Bodhag tidak menggunakan jaran asli tetapi menggunakan semacam tiruan kuda dari bahan rotan dan kayu. Bentuk penyajian Jaran Bodhag adalah arak-arakan dan diiringi musik kenong telo yang terdiri dari kenong, gong, kendang dengan tambahan sronen. Tampilan Jaran Bodhag terdiri dari dua orang pembawa Jaran Bodhag, serta dua orang Janis/Penari/Pengiring/Pembawa Jaran Bodhag. Pada penyajiannya, kesenian Jaran Bodhag menyajikan tembang-tembang tradisi lokal yang disebut dengan Kenong Telo. Pakaian Jaran Bodhag sangat gemerlapan, menarik, unik, yang didesain sendiri oleh pemiliknya. Jaran Bodhag biasanya ditampilkan pada saat acara khitanan dan perayaan tradisi lainnya (Sumber: Museum Probolinggo).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar